nike-jordanshoes.com

Informasi terupdate untuk berita permainan game online terpercaya

Mati

6 Game yang Semakin Sulit Kalau Kebanyakan Kalah atau Mati Slot

Game yang Semakin Sulit – Kalah dalam sebuah game itu adalah hal yang biasa. Semua game didesain untuk menantang pemain. Ketika game terlalu mudah untuk ditamatkan, pemain justru merasa kecewa dan tidak terhibur. Namun apa jadinya ketika kekalahan tersebut terlalu dibawa ekstrim?

Pada game-game berikut ini, kalah menjadi hal yang harus dijauhi sejauh-jauhnya karena akan membuatmu kewalahan tepat di momen selanjutnya, mau itu dengan memperkuat musuh atau juga memaksamu mengulang progres dengan tahapan ekstra.

Game yang Semakin Sulit ketika Kalah Atau Mati

Game yang Semakin Sulit
Game yang Semakin Sulit Kalau Mati Kebanyakan

Berikut ini 6 game yang semakin sulit dimainkan ketika kalian semakin sering kalah:

1. Jax 2

Jax 2
Jax 2

Sebagai sekuel, Jax 2 tingkatkan banyak hal dari game pertama mulai dari skala level lebih luas, aksi yang lebih banyak, dan segi naratif yang lebih serius. Game kedua ini membawa fokus senjata ketimbang sekedar platforming dan amunisi menjadi sumber daya penting selama perjalanan.

Permasalahan terbesar yang paling diingat dan dikritik bahkan oleh fans terberat seri ini ialah amunisi yang kamu miliki tidak reset ketika kamu mati. Maka jika kamu kehabisan peluru di sesi tertentu, kamu akan habis peluru sesudah ulang area. Dipadukan dengan checkpoint yang saling berjauhan, Jax 2 menjadi game yang terlalu punishing apabila kamu kebanyakan mati di sesi tertentu.

2. Sifu

Sifu
Sifu

Di Sifu, setiap kali kamu mati, kamu akan bertambah tua. Maka semakin banyak kamu kalah, karaktermu akan semakin mendekati ajal karena terlalu tua. Sisi baiknya ialah bertambah tua menjadi satu-satunya cara menambah skill point di game ini, maka kamu yang ingin jurus tertentu mau tak mau harus kalah secara sengaja.

Mekanik ini membuat Sifu menjadi game yang sangat menantang karena kalah miliki konsekuensi tersendiri dan mampu hilangkan semua progresmu. Di waktu yang sama sistem ini membuat Sifu begitu memuaskan untuk ditamatkan khususnya ketika berhasil berada di usia muda.

3. XCOM

XCOM
XCOM

XCOM adalah game strategi di mana kamu dapat membuat skuad tersendiri dan mereka akan semakin kuat dengan semakin banyak misi dilakukan. Hal ini membuat pemain merasa hubungan tersendiri pada prajurit mereka dan akan sangat disayangkan ketika skuad kesayangan tewas dalam misi tertentu.

Kematian tiap karakter sifatnya permanen, dan apabila kamu begitu bodoh dalam bermain game ini, kamu bisa saja kehabisan prajurit dan harus menunggu para pendatang baru muncul ke barrack-mu. Kamu tentu saja bisa save scumming alias membuat save file setiap saat dan load ulang ketika sesuatu yang tak diinginkan terjadi, tetapi kamu pengecut kalau bermain dengan cara begitu.

4. Shadow of Mordor dan Shadow of War

Shadow of Mordor
Shadow of Mordor

Shadow of Mordor dan sekuelnya menjadi game dengan sistem unik tersendiri yakni Nemesis yang secara singkat membuat tiap musuh di game memiliki interaksi tersendiri dengan karakter utama dan setiap kali mereka berhasil membunuhmu, pangkat dan kekuatan mereka akan naik.

Semakin sering kamu mati, secara tidak langsung kamu membuat prajurit musuh semakin sulit untuk dilawan. Kamu bisa saja membuat Uruk yang awalnya budak menjadi komandan perang hanya lewat mati berkali-kali.

5. State of Decay

State of Decay
State of Decay

Banyak game zombie rilis dalam satu dekade terakhir, tetapi sedikit yang mencoba berikan pengalaman survival kental di mana tiap keputusan sifatnya fatal dan memaksamu untuk benar-benar survive. State of Decay menjadi salah satu game yang berhasil eksekusi hal tersebut.

Pada game ini, setiap karakter, termasuk tokoh utama yang kamu temui di awal game dapat mati secara permanen. Kamu juga dapat merekrut orang baru untuk membantu membangun komunitas dan tempat berlindung.

Ketika kamu mati, tak hanya kamu kehilangan karakter itu tetapi juga supply yang mereka bawa berserta dapat berdampak pada moral karakter lainnya. Ketika moral terlalu rendah, seseorang di kemahmu bisa saja bunuh diri karena putus asa, dan menular ke karakter-karakter lainnya yang akan lakukan hal serupa sampai tak ada lagi yang tersisa.

6. Demon’s Souls

Demon's Souls
Demon’s Souls

Seri soulslike dari From Software memang dikenal game sulit lewat desain level yang mengecoh, musuh yang mampu membunuhmu dalam beberapa pukul, bos yang tangguh, dan sistem checkpoint yang memaksamu ulang semua sesi area dan ambil kembali souls yang kamu tinggalkan.

Namun khusus di Demon’s Souls, ada beberapa hal yang membuat game pertama Soulslike ini menjadi neraka untuk pendatang baru. Yang pertama ialah game ini miliki item healing yang sangat terbatas. Berbeda dengan seri Dark Souls di mana kamu miliki estus flask yang dapat diisi ulang tiap kali beristirahat, Demon’s Souls miliki grass, item sekali pakai yang harus kamu farming secara manual.

Kalau kamu mati terus-terusan, otomatis kamu kehabisan grass, yang berarti kamu harus ulangi proses farming yang sangat menjengkelkan khususnya saat area dekat boss fight. Tak hanya itu, game juga terus mengurangi max HP yang kamu miliki setiap kali mati.

Untuk bisa menyembuhkan debuff ini, kamu hanya bisa mengubah karakter menjadi manusia lewat dengan mengalahkan bos di stage atau juga konsumsi item khusus. Namun item tersebut dijual dengan terbatas jumlahnya dan tentu saja butuh banyak Souls.


Baca pula informasi Gamebrott lainnya tentang Game Terbaik beserta dengan kabar-kabar menarik lainnya seputar dunia video game dari saya, Muhammad Maulana. For further information and other inquiries, you can contact us via [email protected]

Review Like a Dragon Gaiden — Mati yang Tak Mudah Slot

Game dari Ryu ga Gotoku Studios ini telah rilis untuk Platform PC, PlayStation 4, PlayStation 5, Xbox One, dan Xbox Series X|S. Like a Dragon Gaiden merupakan Spin-off terbaru dari seri Yakuza yang kini berubah nama menjadi Like a Dragon.

Pada kesempatan kali ini kami akan memberikan review Like a Dragon Gaiden yang baru saja rilis pada 8 November 2023 di platform – platform yang telah disebutkan tadi. Kami mengucapkan terima kasih kepada Sega dan juga Ryu ga Gotoku yang telah memberikan kami kesempatan untuk memainkan game terbaru ini.

Review Like a Dragon Gaiden

Menyakinkan Orang Bahwa Dia Joryu
Menyakinkan Orang Bahwa Dia Joryu

Review ini dibuat berdasarkan pengalaman pribadi penulis ketika memainkan game-nya dari awal hingga akhir. Buat gamer yang belum pernah memainkan game ini, kalian tidak perlu khawatir. Karena review ini bersih dari spoiler mengenai isi cerita sampai bagian plot twist yang populer dikalangan pecintanya.

Story

Palsukan Kematian
Palsukan Kematian

Like a Dragon Gaiden bercerita tentang Kazuma Kiryu setelah Yakuza 6 dan bisa dikatakan merupakan sequel langsung dari game tersebut. Game ini menjadi penghubung antara Yakuza 6 dan juga Yakuza: Like a Dragon (Y7).

Kiryu pada akhir game sebelumnya dianggap telah mati. Namun tentunya hal ini merupakan sebuah Hoax dalam game dimana karakter ini memalsukan kematiannya demi alasan – alasan tertentu.

Pada Like a Dragon Gaidein, Kiryu kini menggunakan nama Joryu yang merupakan seorang agen dari organisasi Daidoji. Dirinya kini mengerjakan tugas – tugas yang diberikan oleh organisasi tersebut

Dianggap Mati, Tapi Masih Diketahui Hidup

Gaya Bertarung Yang Lebih Kalem
Jadi Agen dari Organisasi Rahasia

Masih dalam sinopsis awal, Kiryu mendapatkan tugas untuk mengawasi sebuah penyelundupan. Namun ternyata hal ini merupakan sebuah jebakan yang bertujuan untuk menyulik pengawas Joryu yaitu Hanawa.

Menariknya, Meskipun kini menggunakan nama Joryu, beberapa penyerang yang mengincar mereka dapat mengenali bahwa protagonis ini adalah Kiryu. Setelah sedikit penyelidikan, ternyata para penyerang ini merasal dari Omi Alliance, tepatnya dari clan Watase.

Clan Watase membutuhkan kekuatan Kiryu dalam sebuah misi dengan memberikan kompensasi untuk melepas ikatan Kiryu dari faksi Daidoji. Misi apakah yang akan dikerjakan Kiryu? Apa tujuan dari setiap kubu ini? Dan rahasia apa yang ada dibalik semua hal ini? Langsung saja mainkan gamenya sekarang.

Tidak Sepanjang Seri Sebelumnya

Cukup Singkat Dan Padat
Cerita Cukup Singkat Dan Padat

Tentunya seperti yang dijelaskan oleh Ryu Ga Gotoku Studios, game Like a Dragon Gaiden merupakan sebuah Spin-off dari seri utamanya sehingga dibuat lebih pendek dari game – game utama yang telah rilis.

Hal ini membuat jalan cerita dan area eksplorasi yang lebih kecil dibanding game – game Yakuza / Like a Dragon lainnya. Bisa dibilang daerah eksplorasinya dapat dibandingkan dengan seri Judgment yang juga berasal dari studio yang sama.

Meskipun begitu, jalan cerita dan kepuasan bermain yang diberikan tentunya tetap seperti game Yakuza lainnya. Penulis cukup senang disuguhkan jalan cerita yang cukup seru dan aksi dari Joryu. Game ini juga dapat ditamatkan dalam waktu belasan jam bahkan bisa lebih kurang jika pemain hanya befokus pada jalan ceritanya saja.

Gameplay

Hajar Seperti Biasa
Hajar Lawan Seperti Biasa

Berbicara soal gameplay, Like a Dragon Gaiden menghadirkan permainan layaknya seri Yakuza sebelum Yakuza: Like a Dragon yaitu dengan gaya permainan Beat ‘em Up dimana Kiryu menghajar lawan – lawannya secara langsung.

Hal ini merupakan gameplay yang diinginkan oleh banyak fans seri ini karena pada Yakuza: Like a Dragon, gameplay berubah menjadi Turn-Based. Tentunya ada keinginan para fans untuk melihat kembali gameplay terdahulu yang telah melekat di hati.

Joryu, Naga Suci yang Sedikit Tenang

Lebih Santai Sedikit
Lebih Kalem Sedikit

Dengan nama agen Joryu, Kiryu kini menjadi Naga yang lebih tenang dibanding seri – seri sebelumnya. Dirinya kini mempelajari Daidoji Style fighting yang disebut Agent, Gaya bertarung Baru dengan kalkulasi akurat dan bantuan alat mata – mata seperti Spider Lasso, Hornet Drone, Firefly Bomb, dan Serpent Shoes.

Meskipun dengan gaya bertarung tersebut Joryu menjadi lebih tenang dan terlihat seperti aktor laga film mata – mata karena kurang realistis, dirinya juga tetap memiliki gaya bertarung ugal – ugalan seperti game sebelumnya yang kini menjadi gaya bertarung Yakuza.

Gaya bertarung Yakuza sendiri merupakan kombinasi Brawler, Dragon, dan sedikit Beast. Dapat dikatakan ini adalah Final Form dari ciri khas bertarung Kiryu selama ini dengan sedikit penyesuaian.

Penyesuaian Lokasi yang Lebih Kecil

Map Lebih Kecil
Map Lebih Kecil Dibanding Game Lainnya

Pada game ini, para pemain akan berpetualang di Sotenbori, Osaka dan juga sebuah area khusus yang bernama The Castle. Namun pada awal cerita, pemain juga dapat mengunjungi Yokohama namun hanya mengikuti jalur yang diberikan game saja tanpa eksplorasi luas.

Sesuai dengan penjelasan sebelumnya, Ryu Ga Gotoku memang membuat game ini lebih kecil sehingga eksplorasi sendiri tidak sebesar game – game sebelumnya. Namun tentunya bayak hal yang dapat dilakukan dalam game ini.

Variasi Mini Game yang Banyak

Bisa Main Banyak Mini Game
Bisa Main Banyak Mini Game, Dijamin Puas

Mini-game kini kembali di Like a Dragon Gaiden dimana para pemain dapat memainkan permainan – permainan kecil yang juga menjadi ciri khas game ini. Tentunya ini menambah pengalaman bermain jika para pemain ingin melakukan hal – hal lain selain mengerjakan misi utama.

Banyak mini-game kembali pada game ini dengan sedikit penyesuaian ataupun peningkatan. Diantarnya adalah Black Jack, Mahjong, Shogi, Koi-Koi, Golf, Arcade, Dart, Billiards, Karaoke, Pocket Circuit, Coliseum, dan juga Cabaret Club.

Habiskan Waktu di Cabaret Club

Bisa Ketemu Kson
Akhirnya Bisa Ketemu Kson

Tentu saja tidak pas rasanya bermain game Like a Dragon tanpa menghabiskan waktu di Cabaret Club. Terutama dengan sistem baru yang membuat semua wanita dalam Club ini diperankan langsung oleh orang – orang asli ala Live Action.

Dan tentunya sebagai penggemar berat salah satu wanita Cabaret Club yaitu Kson, penulis menghabiskan waktu yang cukup lama pada mini-game ini hanya untuk memaksimalkan hubungan bersama sang idola.

Tentunya akan ada bonus menarik yang menunggu para pemain jika mampu memaksimalkan hati para wanita di game ini. Jadi, semakin banyak alasan untuk memainkan game dengan kehadiran Vtuber legendaris ini kan?

Grafis

Terlalu Singkat
Permainan yang Terlalu Singkat

Game ini dikerjakan dalam waktu 6 bulan saja karena hampir seluruh asetnya memang merupakan aset terdahulu yang dipercantik. Game ini menampilkan grafis yang sedikit lebih baik dari seri sebelumnya dan tetap menggunakan Engine yang sama yaitu Dragon Engine.

Namun, Performa game memang sedikit lebih berat dibanding game – game dengan Dragon Engine Lainnya seperti Judgment yang telah rilis di platform PC. Hal ini juga terlihat dari grafis yang memang lebih baik dari seri – seri sebelumnya.

FPS yang dihadirkan juga bervariasi, mulai dari 30 FPS hingga Unlimited. Sementara itu untuk refresh rate, game ini sudah dapat mengoptimalkan hingga 120hz. Permainan dengan Frame rate diatas 60 FPS terlihat sangat mulus.

Ekspresi wajah dalam game ini cukup hidup, namun terkadang terlihat datar. Dalam moment cut scene, ekspresi yang ditampilkan sangat hidup dan seluruh emosi dapat ditampilkan dengan baik. Namun ketika bagian dialog cepat diluar Cutscene, karakter terlihat datar dan kurang hidup.

Secara keseluruhan, kedua game ini menghadirkan grafis yang cukup khas dengan gaya yang dimiliki oleh Ryu ga Gotoku Studio.

Kesimpulan

Like a Dragon Gaiden memebrikan pengalaman bermain game – game Yakuza yang cukup sesuai dengan harapan para fans. Dengan gameplay Action Beat’em Up ala Yakuza yang merupakan spesialis dari studio ini, pertarungan dalam game ini sangat seru.

Meskipun masih sesuai dengan harapan fans, namun beberapa hal terlihat sangat tidak sesuai dengan tema Yakuza yang selama ini melekat dengan game ini. Misalnya gaya bertarung Agent yang menggunakan alat mata – mata seperti film James Bond yang kurang pas digunakan oleh Kiryu sendiri.

Penulis merekomendasikan game ini untuk para gamer yang gemar memainkan seri Yakuza dan rindu dengan gameplay action yang telah berganti menjadi Turn-based dan juga para gamer yang menanti kehadiran Like a Dragon 8: Infinite Wealth.

Like a Dragon Gaiden: The Man Who Erased His Name

Like a Dragon Gaiden: The Man Who Erased His Name merupakan game Yakuza yang cukup Menarik dengan beberapa konsep Super Elite Agent. Game Spin-off ini cukup memasukin standar game dari RGG


Baca juga informasi menarik Gamebrott lainnya terkait Game Review atau artikel lainnya dari Javier Ferdano. For further information and other inquiries, you can contact us via [email protected]

Kembali ke Atas